Kemanusiaan berada di persimpangan jalan yang berbahaya. Persiapan
perang untuk menyerang Iran berada dalam "keadaan siap-siaga". Sistem
Hi-tech termasuk senjata berhulu ledak nuklir dikerahkan sepenuhnya.
Petualangan militer ini telah digambarkan Pentagon sejak pertengahan
tahun 1990-an. Menurut dokumen rahasia 1995 Komando Sentral Amerika
Serikat, pertama Irak, berikutnya Iran.
Eskalasi merupakan bagian daripada agenda militer. Sementara Iran adalah
target berikutnya bersama-sama dengan Suriah dan Lebanon, penyebaran
militer strategis ini juga mengancam Korea Utara, Cina dan Rusia.
Sejak tahun 2005, Amerika Serikat dan sekutunya, termasuk mitra Amerika,
NATO dan Israel, telah terlibat dalam penyebaran luas dan penimbunan
sistem senjata mutakhir. Sistem pertahanan udara Amerika Serikat dan
negara-negara anggota NATO serta Israel sepenuhnya terintegrasi.
Ini merupakan sebuah upaya terkoordinasi Pentagon, NATO, Israel Defense
Force (IDF), dengan keterlibatan militer aktif dari beberapa negara
mitra non-NATO termasuk negara-negara Arab garis depan (members of
NATO's Mediterranean Dialogue and the Istanbul Cooperation Initiative), antara lain Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, India, Indonesia, Singapura, Australia, (NATO terdiri dari 28 negara anggota NATO dan 21 negara-negara lainnya merupakan negara anggota Euro-Atlantic Partnership Council (EAPC), Dialog Mediterania dan Istanbul Cooperation Initiative termasuk sepuluh negara Arab ditambah Israel.)
Peran Mesir, negara-negara Teluk dan Arab Saudi (dalam aliansi militer
yang luas) hubungannya khusus. Mesir mengontrol transit kapal perang dan
kapal tanker minyak melalui Terusan Suez. Arab Saudi dan negara-negara
Teluk menempati garis pantai Barat di Selatan Teluk Persia, Selat Hormuz
dan Teluk Oman. Pada awal Juni, "Dilaporkan Mesir mengizinkan sebuah
kapal Israel dan sebelas kapal Amerika Serikat melewati Terusan Suez
.... yang merupakan sinyal jelas kepada Iran ... Pada tanggal 12 Juni,
sumber pers daerah melaporkan bahwa Saudi telah memberikan hak kepada
Israel untuk terbang di atas wilayah udaranya ... " (Muriel Mirak
Weissbach, Israel’s Insane War on Iran Must Be Prevented., Global Research, July 31, 2010)
Doktrin militer setelah peristiwa serangan 9/11 berupa penyebaran
besar-besaran perangkat keras militer yang dijelaskannya sebagai bagian
dari apa yang disebut "Perang Global Melawan Terorisme", dengan sasaran
organisasi teroris "non-negara" termasuk al Qaeda dan apa yang disebut
sebagai Negara sponsor "terorisme", termasuk Iran, Suriah, Libanon,
Sudan.
The setting up of new US military bases, the stockpiling of advanced
weapons systems including tactical nuclear weapons, etc. were
implemented as part of the pre-emptive defensive military doctrine under
the umbrella of the "Global War on Terrorism".
Amerika Serikat membangun pangkalan militer baru, menimbun sistem
persenjataan canggih termasuk senjata nuklir taktis, dsb, sudah
diimplementasikan sebagai bagian dari doktrin pertahanan militer
pre-emptive di bawah payung "Perang Global Melawan Terorisme".
Perang dan Krisis Ekonomi
Implikasi lebih luas dari serangan Amerika Serikat-NATO-Israel terhadap
Iran jauh jangkauannya. Perang dan krisis ekonomi sangat terkait erat.
Ekonomi perang dibiayai oleh Wall Street, yang berdiri sebagai kreditur
pemerintah Amerika Serikat. Produsen senjata Amerika Serikat adalah
penerima kontrak pengadaan sistem senjata mutakhir yang bernilai
miliaran dolar dari Department Pertahanan Amerika Serikat dengan. Pada
gilirannya, "pertempuran untuk minyak" di Timur Tengah dan Asia Tengah
secara langsung melayani kepentingan raksasa minyak Anglo-Amerika.
Amerika Serikat dan sekutunya "memukul genderang perang" di puncak
depresi ekonomi di seluruh dunia, belum lagi bencana lingkungan paling
serius dalam sejarah Dunia. Dalam memutar-balikkan malapetaka yang
menyedihkan salah satu pemain utama (BP) dalam permainan geopolitik
Timur Tengah - Asia Tengah, yang sebelumnya dikenal sebagai
Anglo-Persian Oil Company, adalah penghasut bencana ekologis di Teluk
Meksiko.
Media Disinformation
Opini publik dipengaruhi oleh agitasi media yang secara diam-diam
mendukung, acuh tak acuh atau berpura-pura bodoh mengenai dampak yang
mungkin terjadi, dari apa yang terus-menerus dipropagandakan sebagai
sebuah operasi "hukuman" yang khusus diarahkan terhadap fasilitas nuklir
Iran, sebaliknya tidak memberitakan sebuah peperangan yang bersifat
habis-habisan, termasuk persiapan perang serta penyebaran senjata nuklir
yang diprodukasi Amerika Serikat dan Israel. Dalam konteks ini,
konsekuensi yang menghancurkan dari perang nuklir apakah memang sengaja
tidak disebutkan atau disepelekan.
Menurut media dan pemerintah “krisis nyata" yang sebenarnya mengancam
kemanusiaan bukan perang nuklir akan tetapi pemanasan global. Media akan
membuat rekayasa krisis walaupun sebenarnya tidak ada krisis:
"menakut-nakuti dunia" – dengan pandemi global H1N1 - tapi tidak seorang
pun tampak takut terhadap perang nuklir yang disponsori Amerika
Serikat.
Rencana perang terhadap Iran disajikan untuk opini publik antara lain
sebagai sebuah isu. Hal ini tidak dipandang sebagai sebuah ancaman atas
"Tanah Air" seperti dalam kasus pemanasan global. Perang terhadap Iran
bukan berita yang pantas dimuat di halaman depan. Fakta bahwa serangan
terhadap Iran bisa menimbulkan eskalasi dan berpotensi memicu "perang
global" yang tidak terkendali bukanlah masalah yang menjadi perhatian.
Klenik Pembunuhan dan Pembinasaan
Mesin membunuh global juga menyokong klenik yang merupakan bagian
penting dalam pembunuhan dan pembinasaan yang disebarkan melalui
film-film Hollywood, belum lagi Radio dan TV, perang dan kejahatan
serial TV di jaringan televisi. Ilmu klenik pembunuh ini didukung oleh
CIA dan Pentagon yang juga mendukung produksi (keuangan) Hollywood
sebagai alat propaganda perang.
"Mantan agen CIA Bob Baer mengatakan kepada kami," Ada simbiosis antara
CIA dan Hollywood "dan mengungkapkan bahwa mantan direktur CIA, George
Tenet sekarang ini," keluar-masuk Hollywood, berbicara dengan
orang-orang studio. " (Matthew Alford and Robbie Graham, Lights, Camera… Covert Action: The Deep Politics of Hollywood, Global Research, January 31, 2009)
Mesin pembunuh ini disebarkan pada tingkat global, dalam kerangka
struktur komando tempur terpadu. Hal ini secara rutin dikuatkan oleh
instansi pemerintah, pemilik media dan birokrat serta intelektual dari
the New World Order dan think-tank di Washington serta lembaga
penelitian studi strategis sebagai sebuah instrumen yang tidak diragukan
lagi dari perdamaian dan kemakmuran global.
Budaya pembunuhan dan kekerasan telah menjadi bagian penting dalam kesadaran manusia.
Perang secara luas diterima sebagai bagian dari proses sosial: Tanah air harus "dibela" dan dilindungi.
"Kekerasan yang dilegitimasi" dan pembunuhan di luar hukum yang
ditujukan kepada "teroris" dijunjung tinggi dalam demokrasi barat,
sebagai instrumen penting dari keamanan nasional.
A "humanitarian war" is upheld by the so-called international community.
It is not condemned as a criminal act. Its main architects are rewarded
for their contributions to world peace.
Sebuah "perang kemanusiaan" ditegakkan oleh mereka yang menyebut dirinya
sebagai masyarakat internasional. Namun hal ini tidak dikutuk sebagai
tindak pidana. Arsitek utamanya dihargai atas kontribusi mereka bagi
perdamaian dunia.
Sehubungan dengan Iran, apa yang diungkapkan adalah legitimasi langsung perang atas nama suatu gagasan ilusi keamanan global.
Sebuah "Pre-emptive" berupa serangan udara yang ditujukan terhadap Iran akan mengakibatkan Eskalasi perang.
Saat ini secara terpisah terdapat tiga medan perang Timur Tengah - Asia Tengah: Irak, Afghanistan-Pakistan dan Palestina.
Dimana Iran menjadi objek serangan udara "pre-emptive" oleh pasukan
sekutu, maka seluruh kawasan, dari Mediterania Timur ke perbatasan barat
Cina dengan Afghanistan dan Pakistan, akan bergejolak, yang secara
potensial akan menggiring kita kepada sebuah skenario Perang Dunia III.
Dokumen Rahasia Amerika yang Bocor
Dokumen ini juga menyoroti peran lanjutan Korea Utara dalam perdagangan
senjata dunia. ini termasuk penyelundupan peluru kendali atau rudal yang
mampu membawa muatan nuklir ke Iran.
Berikut topik sejumlah bocoran dari dokumen rahasia AS yang dipublikasikan oleh WikiLeaks:
1. AS tengah menjalankan kampanye intelijen
rahasia yang ditargetkan pada pimpinan PBB, termasuk Sekretaris Jenderal
PBB dan para wakil anggota Dewan Keamanan PBB dari Cina, Rusia, Prancis
dan Inggris. Bahkan, AS berusaha untuk mengetahui kata sandi dari
jaringan komunikasi, jadwal kerja dan informasi pribadi lainnya.
2. Raja Arab Saudi telah berulang kali mendesak Amerika Serikat untuk
menyerang Iran dalam misi menghancurkan program nuklirnya. Dalam
dokumen tersebut, Arab Saudi dan sekutunya gelisah akan aksi militer
terhadap Teheran. Pimpinan Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir
menyebut Iran sebagai ancaman eksistensial yang akan membawa keadaan ini
ke dalam perang.
3. Dalam dokumen rahasia ini tercantum bahwa Iran telah memperoleh
rudal canggih yang didesain berdasarkan desain Rusia dan dipercaya
menjadi senjata utama terhadap serangan di Teheran.
4. Iran memperoleh 19 rudal dari Korea Utara pada 24 Februari 2010.
5. Badan Intelijen AS telah meningkatkan kewaspadaan akan program
senjata nuklir di Pakistan. Para pejabat AS berpendapat kondisi ekonomi
yang tengah terpuruk di Pakistan dapat memungkinkan penyelundupan bahan
nuklir kepada para teroris.
6. Upaya untuk mengosongkan kamp penjara di Teluk Guantanamo. Salah
satunya adalah permintaan kepada diplomat Slovenia agar bersedia
memungut seorang napi bila mereka ingin bertemu dengan Presiden AS
Barack Obama.
7. Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan kepada Jenderal David
Petraeus bahwa ia akan terus menyalahkan AS atas basis-basis Al-Qaidah
di negaranya. “Kami akan terus mengatakan bahwa bom adalah milik kita,
bukan milikmu,” kata Saleh seperti dikutip dalam ringkasan terbaru
pembicaraan.
Wikileaks, situs whistleblower yang banyak merilis isu sensitif tentang
dunia politik, diplomasi, hingga hak asasi manusia, telah merilis
sekitar 250 ribu dokumen pemerintah Amerika Serikat yang bersifat
rahasia dari berbagai kedutaan besar Amerika Serikat di seluruh dunia.
Sebanyak 251.287 komunikasi kabel antar kedutaan ini kebanyakan bersifat
tidak rahasia dan tidak ada yang bersifat sangat rahasia. Namun ada
11.000 dokumen yang diklasifikasikan rahasia, 9000 dokumen bersifat
‘noforn’ yaitu dokumen yang bersifat terlalu sensitif untuk dibagikan ke
pemerintah asing, dan 4000 dokumen bersifat rahasia dan noforn.
Publikasi hari ini merupakan langkah terkini dari situs tersebut dalam
menyiarkan dokumen rahasia pemerintah yang dipublikasikan oleh berbagai
media dan organisasi. Sebelum ini Wikileaks telah merilis Afghan War
Diary yang berisi 91.000 laporan tentang perang di Afghanistan dari
tahun 2004 hingga 2010 serta laporan tentang perang di Irak, salah
satunya tentang salah serangan pasukan AS yang menyebabkan korban
meninggal dunia dari sipil.
Dokumen-dokumen yang dirilis kali ini menggambarkan korespondensi harian
antara Kementerian Luar Negeri AS dengan sekitar 270 kedutaan besar di
seluruh dunia dengan informasi politik dan gosip-gosipnya. Ada
penggambaran tentang Khadafi yang jarang tidak terlihat bersama ‘perawat
senior dari Ukraina’ yang digambarkan sebagai ‘seorang perempuan pirang
yang montok’.
Dokumen ini juga menunjukkan adanya peran pemerintah China dalam
upayanya melakukan hack ke Google di awal tahun 2010 lalu yang
mengakibatkan perusahaan tersebut menarik diri dari China untuk
sementara. Disebutkan bahwa menurut laporan seorang kontak di China pada
bulan Januari 2010, Politburo China menyutradarai penyusupan ke sistem
komputer Google di negara tersebut. Serangan hacking ke Google tersebut
merupakan bagian dari kampanye terkoordinasi untuk menyabot komputer
yang dilakukan oleh pemerintah, ahli keamanan swasta, dan penjahat
internet yang direkrut pemerintah China. Mereka telah masuk ke komputer
pemerintah Amerika dan para sekutu Barat, Dalai Lama, serta pebisnis
Amerika sejak tahun 2002.
Dokumen ini sepertinya akan mempengaruhi hubungan diplomatik antara AS
dengan berbagai negara. Ini bisa dilihat dari adanya bukti bahwa
personel Kementerian Luar Negeri dianjurkan untuk mengumpulkan data
(memata-matai) para pejabat luar negeri dan PBB. Sebelum dirilis,
Wikileaks telah menyebarkan dokumen ini ke berbagai media di seluruh
dunia seperti New York Times di AS, Guardian di Inggris, dan Der Spiegel
dari Jerman.
Sementara itu kementerian Luar Negeri AS telah memberikan briefing ke
berbagai negara beberapa hari belakangan untuk mengantisipasi rilis
dokumen ini. Gedung Putih juga telah mengeluarkan pernyataan yang
mengutuk pembukaan informasi rahasia dan sensitif tersebut yang akan
membahayakan keamanan nasional.
Bocoran dokumen-dokumen yang dipublikasikan di Wikileaks ini dipercaya
berasal dari seorang prajurit Amerika Serikat bernama Bradley Manning.
Bradley Manning dalam sebuah chat dengan Adrian Lamo, seorang hacker
komputer, mengatakan telah mengunduh banyak dokumen rahasia dari sistem
komputer militer termasuk 260 ribu komunikasi kabel Kementerian Luar
Negeri dari berbagai kedutaan dan konsulat di seluruh dunia.
Dokumen tersebut menurut Manning telah dikirimkan ke WikiLeaks. Adrian
Lamo kemudian melaporkan Prajurit Manning ke otoritas federal yang
kemudian menangkap Manning dan menuduhnya telah membocorkan informasi
rahasia secara ilegal dan saat ini menghadapi proses pengadilan yang
bisa membuatnya dipenjara dalam waktu yang lama.
Sementara itu, beberapa jam sebelum publikasi dokumen, Wikileaks melalui
Twitter melaporkan bahwa situsnya mengalami serangan DDoS (distributed
denial of service) secara masal. Saat ini situs tersebut susah diakses
namun belum diketahui apakah hal ini merupakan akibat dari serangan
tersebut atau karena faktor lain seperti banyaknya pengakses.
Belum diketahui apakah ada dokumen rahasia mengenai Indonesia yang
dirilis dalam publikasi kali ini. Wikileaks sebelum ini telah merilis
beberapa informasi terkait pelanggaran HAM di Indonesia seperti di Timor
Leste oleh militer yang menyebabkan korban.
Perang juga akan meluas ke Lebanon dan Suriah.
Hal
ini sangat tidak mungkin bahwa pemboman, jika mereka laksanakan, hanya
akan membatasi terhadap fasilitas nuklir Iran sebagaimana pernyataan
resmi yang diklaim oleh Amerika Serikat-NATO. Apa yang lebih mungkin
adalah sebuah serangan udara habis-habisan, baik terhadap infrastruktur
militer maupun sipil termasuk sistem transportasi, pabrik, gedung-gedung
publik.
Iran diperkirakan memiliki cadangan minyak dan gas sebesar sepuluh
persen, menduduki peringkat ketiga setelah Saudi Arabia (25%) dan Irak
(11%) dalam ukuran cadangannya. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat
memiliki kurang dari 2,8% dari cadangan minyak dunia. Cadangan minyak
Amerika Serikat diperkirakan kurang dari 20 milyar barel. Daerah yang
lebih luas di Timur Tengah dan Asia Tengah memiliki cadangan minyak
lebih dari tiga puluh kali yang dimiliki Amerika Serikat, yang mewakili
lebih dari 60% dari total cadangan minyak dunia. (Lihat Waddell Eric,
The Battle for Oil, Global Research, Desember 2004).
Signifikansinya adalah penemuan baru-baru ini di Iran mengenai cadangan
kedua terbesar yang diketahui berupa gas alam di Soumar dan Halgan dan
diperkirakan mencapai 12,4 triliun kubik kaki.
Penargetan atas Iran unsur utamanya tidak hanya sekedar menyatakan
kembali kontrol Anglo-Amerika atas minyak Iran dan gas murah, termasuk
juga rute pipa dan menantang kehadiran pengaruh Cina serta Rusia di
kawasan itu.
The planned attack on Iran is part of a coordinated global military road
map. It is part of the Pentagon's "long war", a profit driven war
without borders, a project of World domination, a sequence of military
operations.
Serangan yang direncanakan terhadap Iran merupakan bagian dari peta
jalan militer global yang terkoordinasi. Ini adalah bagian dari "perang
yang berlangsung lama" Pentagon, perang yang didorong oleh keuntungan
ekonomi tanpa batas, sebuah proyek dominasi Dunia, yang diwujudkan dalam
rangkaian operasi militer.
Perencana militer Amerika Serikat-NATO telah memikirkan berbagai
skenario eskalasi militer. Mereka juga menyadari akan implikasi
geopolitiknya, yaitu bahwa perang bisa melampaui kawasan Timur Tengah -
Asia Tengah. Termasuk dampak ekonomi di pasar minyak serta yang
lain-lainnya juga telah dianalisis.
Sementara Iran, Suriah dan Libanon merupakan target langsung, Cina,
Rusia, Korea Utara, belum lagi Venezuela dan Kuba juga merupakan tujuan
yang di ancam oleh Amerika Serikat.
Taruhannya adalah struktur aliansi militer. Penyebaran militer Amerika
Serikat-NATO-Israel termasuk latihan militer dan latihan yang dilakukan
di perbatasan Rusia dan Cina segera membuahkan hubungan langsung dengan
perang yang diusulkan terhadap Iran. Ancaman terselubung, termasuk
pengaturan waktu mereka, merupakan suatu petunjuk yang jelas terhadap
kekuasaan semasa era Perang Dingin untuk tidak campur tangan dalam cara
apapun yang dapat mengganggu terhadap serangan yang dipimpin Amerika
Serikat terhadap Iran.
Peperangan Global
Tujuan strategis jangka menengah adalah untuk mentargetkan Iran dan
menetralisir sekutu Iran, melalui diplomasi kapal perang - gunboat
diplomacy. Tujuan militer jangka panjang adalah langsung menargetkan
Cina dan Rusia.
Sementara Iran adalah target langsung, penyebaran militer tidak terbatas
dilakukan ke Timur Tengah dan Asia Tengah. Agenda militer global telah
dirumuskan.
Penggelaran pasukan koalisi dan sistem persenjataan maju oleh Amerika
Serikat, NATO dan mitra-mitranya yang berlangsung secara bersamaan di
seluruh wilayah utama Dunia.
Tindakan militer Amerika Serikat baru-baru ini di lepas pantai Korea
Utara termasuk melakukan permainan perang-perangan adalah bagian dari
desain global.
Diarahkan terutama terhadap Rusia dan Cina, Amerika Serikat, sekutu NATO
dan latihan militer, latihan perang, penyebaran senjata, dll sedang
dilakukan secara simultan di hotspot geopolitik utama.
-Semenanjung Korea, Laut Jepang, Selat Taiwan, Laut Cina Selatan mengancam Cina.
-Penggelaran rudal Patriot di Polandia, pusat peringatan dini di Republik Ceko mengancam Rusia.
-Penyebaran Angkatan Laut di Bulgaria, Rumania di Laut Hitam, mengancam Rusia.
- Penyebaran pasukan Amerika Serikat dan NATO di Georgia.
- Penyebaran angkatan laut yang tangguh di Teluk Persia termasuk kapal selam Israel diarahkan terhadap Iran.
Serentak di Timur Mediterania, Laut Hitam, Karibia, Amerika Tengah dan
wilayah Andean di Amerika Selatan adalah wilayah-wilayah yang sedang
berlangsung militerisasi. Di Amerika Latin dan Karibia, ancaman
diarahkan terhadap Venezuela dan Kuba.
“Bantuan Militer” Amerika Serikat
Pada gilirannya, senjata berskala besar telah ditransfer dilakukan di
bawah bendera "bantuan militer" Amerika Serikat ke negara-negara yang
terpilih, termasuk kesepakatan persenjataan sebesar 5 miliar dolar
dengan India yang dimaksudkan untuk membangun kemampuan militer India
yang diarahkan terhadap Cina. (Huge U.S.-India Arms Deal To Contain China, Global Times, July 13, 2010).
"Penjualan senjata akan meningkatkan hubungan antara Washington dengan
New Delhi, dan disengaja atau tidak, akan memiliki efek yang menahan
terhadap pengaruh China di wilayah tersebut." Dikutip dalam Rick Rozoff,
Confronting both China and Russia: U.S. Risks Military Clash With China In Yellow Sea, Global Research, July 16, 2010)
Amerika Serikat memiliki perjanjian kerjasama militer dengan sejumlah
negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, Vietnam dan Indonesia,
meliputi "bantuan militer" serta partisipasi dalam latihan perang
pimpinan Amerika di Pacific Rim (Juli-Agustus 2010). Perjanjian ini
mendukung penyebaran senjata yang ditujukan terhadap Republik Rakyat
Cina. (Lihat Rick Rozoff, Confronting both China and Russia: U.S. Risks Military Clash With China In Yellow Sea, Global Research, July 16, 2010).
Demikian pula dan lebih langsung berkaitan dengan serangan yang
direncanakan terhadap Iran, Amerika Serikat mempersenjatai negara-negara
Teluk (Bahrain, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab) dengan rudal
pencegat darat, Patriot Advanced Capability-3 dan Terminal High Altitude
Area Defense (THAAD) serta yang berpangkalan di laut yaitu pencegat
Rudal Standar-3 yang terpasang pada kapal perang kelas Aegis di Teluk
Persia. (Lihat Rozoff Rick, NATO’s Role In The Military Encirclement Of Iran, Global Research, February 10, 2010).
Jadwal Penimbunan dan Penyebaran Militer
Apa yang penting dalam hal transfer senjata Amerika Serikat ke
negara-negara mitra dan sekutunya adalah pemilihan waktu saat pengiriman
dan penyebarannya. Melancarkan operasi militer yang disponsori Amerika
Serikat biasanya akan dilakukan setelah sistem persenjataan ini berada
di tempat, dengan efektif dikerahkan melalui pelaksanaan pelatihan
personil. (India e.g).
Apa yang kita pahami adalah desain militer global yang teliti dan
terkoordinasi yang dikontrol oleh Pentagon, melibatkan angkatan
bersenjata gabungan lebih dari empat puluh negara. Ini merupakan
penyebaran militer multinasional global, dan sejauh ini merupakan
pertunjukkan terbesar sistem senjata mutakhir dalam sejarah Dunia.
Pada gilirannya, Amerika Serikat dan sekutunya telah mendirikan
pangkalan militer baru di berbagai belahan dunia. "Permukaan Bumi
Disusun sebagai sebuah Medan Perang yang Luas - The Surface of the Earth
is Structured as a Wide Battlefield". (See Jules Dufour, The Worldwide Network of US Military Bases , Global Research, July 1, 2007).
The Unified Command susunannya dibagi menjadi Combatant Command
geografis berdasarkan pada strategi militerisasi tingkat global.
"Militer Amerika Serikat memiliki pangkalan di 63 negara. Pangkalan
militer baru telah dibangun sejak 11 September 2001 di tujuh negara.
Secara total terdapat 255.065 personel militer Amerika Serikat yang
ditempatkan di seluruh dunia." (Lihat Jules Dufour, The Worldwide Network of US Military Bases , Global Research, July 1, 2007
Skenario Perang Dunia III
"Tanggung Jawab Wilayah Komandan Dunia" (Lihat peta di atas)
mendefinisikan rancangan militer global Pentagon, yang merupakan salah
satu penaklukan Dunia. Penyebaran militer ini terjadi di beberapa
wilayah secara bersamaan di bawah koordinasi Komando regional Amerika
Serikat, yang melibatkan penimbunan sistem persenjataan buatan Amerika
Serikat oleh pasukan Amerika Serikat dan negara-negara mitra, beberapa
di antaranya mantan musuh, termasuk Vietnam dan Jepang.
Keadaan sekarang ditandai dengan pembangunan militer global yang
dikontrol oleh sebuah negara adidaya Dunia, yang menggunakan banyak
sekutunya untuk memicu perang regional.
Sebaliknya, sewaktu terjadi Perang Dunia Kedua merupakan gabungan yang
terpisah dari medan perang regional. Mengingat teknologi komunikasi dan
sistem senjata tahun 1940-an, belum ada strategi yang koordinasi selama
“waktu aktual proses berlangsung” dalam aksi militer antara wilayah
geografis yang luas.
Perang global didasarkan pada penyebaran terkoordinasi kekuatan militer
tunggal dominan, yang mengawasi tindakan sekutu-sekutu dan mitranya.
Dengan pengecualian Hiroshima dan Nagasaki, Perang Dunia Kedua ditandai
dengan penggunaan senjata konvensional. Perencanaan perang global
bergantung pada militerisasi ruang angkasa. Apakah perang yang diarahkan
terhadap Iran yang akan diluncurkan tidak hanya akan menggunakan
senjata nuklir, tapi juga seluruh gamut baru sistem persenjataan
canggih, termasuk senjata elektrometrik dan teknik modifikasi lingkungan
(ENMOD) akan digunakan.
Dewan Keamanan PBB
Dewan Keamanan PBB pada awal Juni mengadopsi putaran keempat sanksi
sweeping terhadap Republik Islam Iran, termasuk embargo senjata yang
diperluas dan juga "kontrol keuangan yang lebih ketat". Hal tersebut
merupakan sebuah ironi yang pahit, karena resolusi ini disahkan oleh
Dewan Keamanan PBB yang dalam beberapa hari sebelumnya secara tegas
Dewan Keamanan PBB menolak untuk mengadopsi sebuah mosi yang mengutuk
Israel atas serangannya terhadap Freedom Flotilla di Gaza, armada di
perairan internasional.
Baik Cina maupun Rusia, ditekan oleh Amerika Serikat, yang telah
mendukung sanksi DK PBB yang merugikan mereka. Keputusan mereka dalam DK
PBB berkontribusi melemahkan aliansi militer mereka, yaitu organisasi
Kerjasama Shanghai (SCO), di mana Iran memiliki status pengamat.
Resolusi Dewan Keamanan membekukan kerjasama militer bilateral
masing-masing China dan Rusia dan perjanjian dagang dengan Iran. Hal ini
berakibat serius pada sistem pertahanan udara Iran yang sebagian
bergantung pada teknologi dan keahlian Rusia.
Resolusi Dewan Keamanan memberi "lampu hijau" secara de facto untuk melancarkan perang pre-emptive terhadap Iran.
Inquisi Amerika: Membangun Sebuah Konsensus Politik Untuk Perang
Secara serempak media Barat telah mencap Iran sebagai ancaman terhadap
keamanan global mengingat dugaan (tidak ada) program senjata nuklir.
Bergemanya pernyataan resmi, media kini menuntut pelaksanaan hukuman
pemboman yang diarahkan terhadap Iran dalam rangka menjaga keamanan
Israel.
Media Barat memukul genderang perang. Tujuannya adalah untuk menanamkan
secara diam-diam, melalui pengulangan laporan media, yang menurut
kesadaran batin orang sampai memuakkan, karena semata-mata berdasarkan
dugaan bahwa ancaman Iran adalah nyata dan bahwa Republik Islam harus
"dihancurkan".
Dalam membangun sebuah konsensus proses untuk berperang mirip dengan
inkuisisi Spanyol. Hal ini mengharuskan dan menuntut ketundukkan
terhadap gagasan bahwa perang adalah usaha kemanusiaan.
Dikenal dan didokumentasikan, ancaman nyata terhadap keamanan global
berasal dari aliansi Amerika Serikat-NATO-Israel, sekalipun demikian
relitasnya dalam lingkungan inquisitorial adalah terbalik: para
penghasut perang berkomitmen untuk perdamaian, para korban perang
diperkenalkan sebagai tokoh utama perang. Padahal pada tahun 2006,
hampir dua pertiga orang Amerika menentang tindakan militer terhadap
Iran, baru-baru ini jajak pendapat Reuter-Zogby pada Februari 2010
menunjukkan bahwa 56% orang Amerika mendukung aksi militer Amerika
Serikat-NATO terhadap Iran.
Membangun sebuah konsensus politik yang didasarkan pada sesuatu yang
sama sekali bohong, bagaimanapun juga hanya mengandalkan posisi resmi
mereka yang merupakan sumber kebohongan.
Gerakan anti-perang di Amerika Serikat, yang sebagian telah diinfiltrasi
dan dikooptasi, berasumsi pada posisi yang lemah berkaitan dengan Iran.
Gerakan antiperang terpecah. Penekanannya hanya terhadap perang yang
telah terjadi (Afghanistan, Irak) daripada tegas menentang perang yang
sedang dipersiapkan dan yang saat ini dirancang Pentagon. Sejak
pelantikan pemerintahan Obama, gerakan antiperang telah kehilangan
beberapa daya pendorongnya.
Selain itu, mereka yang aktif menentang perang di Afghanistan dan Irak,
tidak menentang pelaksanaan "pemboman hukuman" yang diarahkan kepada
Iran, juga tidak mengkategorikan pengeboman tersebut sebagai tindakan
perang yang berpotensi bisa menjadi awal Perang Dunia III.
Skala protes anti-perang dalam kaitannya dengan Iran sangat minim
dibandingkan dengan demonstrasi rakyat yang mendahului pemboman dan
invasi Irak tahun 2003.
Ancaman nyata terhadap keamanan global berasal dari aliansi Amerika Serikat-NATO-Israel.
Operasi Iran tidak ditentang di arena diplomatik oleh Cina dan Rusia,
mendapat dukungan dari pemerintah negara-negara Arab garis depan yang
terintegrasikan ke dalam NATO yang disponsori dialog Mediterania. Hal
ini juga mendapat dukungan diam-diam opini publik Barat.
Kami menyerukan kepada orang-orang di seluruh wilayah Amerika, Eropa
Barat, Israel, Turki dan di seluruh dunia untuk bangkit menentang
rencana militer, melawan pemerintah mereka yang mendukung tindakan
militer terhadap Iran, terhadap media yang berfungsi untuk menutupi
implikasi menghancurkan dari perang terhadap Iran.
Agenda militer mendukung keuntungan yang mendorong merusak sistem ekonomi global yang memiskinkan kawasan besar penduduk dunia.
Fakta Skenario Lain
Berawal dari sebuah mega proyek, New
World Order atau One World Goverment atau sering diistilahkan dengan
sebutan “Globalisasi” telah tercatat dalam program utama negara AS
dalam Patriot Act yang merupakan bagian UU yang paling besar
pengaruhnya di AS.
NWO/ OWG berorientasi pada
penyatuan ekonomi dunia dalam pengaruh AS tersebut mendapat tantangan
dari Rusia dan China sebagai negara yang paling diperkirakan oleh AS
dan sekutunya sebagai negara yang dapat mempengaruhi program tersebut
berjalan dengan segera atau tidak sama sekali.
Potensi itu semakin nyata tatakala
erjadi perpecahan yang terjadi dalam sidang Dewan Keamanan PBB tentang
rencana penegakan demokrasi di Suriah yang telah mendapat penolakan
oleh Rusia dan China. Dalam kapasitas sebagai negara yang paling
diperhitungkan oleh AS kedua negara tersebut dan “sekutunya”
berpotensi menganggu terlaksananya program NWO/OWG. Akibatnya AS, NATO
dan sekutunya tidak dapat menerima begitu saja tantangan yang
diperlihatkan oleh Rusia dan China.
Menarik bagi kita adalah, jika PD-3
itu terjadi dari manakah asal terciptanya jalan menuju PD-3? Apakah
dari Libya, Iran, Mesir, Turki, Israel, China, Rusia ataukah dari
Suriah? Berikut ini kita dapat melihat beberapa ekspektasi dan
pencetus PD-3.
- Program “kemanusiaan untuk Libya” yang dlakukan oleh AS dan NATO di Libya adalah batu loncatan sukses yang ke sekian kalinya diseluruh dunia. Di lain pihak konflik Libya adalah kegagalan Rusia dan China yang kesekian kalinya menghadang laju AS dan sekutunya. Tak heran, kini di Suriah sikap Rusia dan China adalah berkomitmen saling mengisi “kekuatan” mereka agar potensi AS dan sekutunya menuju cita-cita Globalisasi sedikitnya tidak semudah yang dibayangkan AS, NATO dan sekutu dekat AS.
- Iran, telah mengirimkan 15 ribu pasukan elit dari divisi Quds untuk membantu tegaknya pemerintahan Suriah di bawah rezim Assad.
- Rusia telah mengirimkan 36 kapal perang dan 120 pesawat tempur untuk Suriah dalam kontrak senilai $.550.000.000, sebagaimana dilaporkan oleh surat kabar Kommersant (24/1), mengutip sumber mereka pedagang senjata Rosoboronexport. Tentunya pemerintah Rusia menolak memberikan kebenaran berita tersebut karena sama halnya menentang terang-terangan embargo senjata yang diterapkan oleh PBB dan Uni Eropa terhadap Suriah.(sumber : http://www.infowars.com/russia-to-deliver-combat-jets-to-syria/).
- Pasukan Suriah sendiri diberitakan telah berada pada posisi di perbatasan Israel. Meskipun tujuannya adalah untuk mengejar pasukan pembebasan suriah (FSA) namun posisi mereka di dataran tinggi Golan telah membuat Israel menyiapkan ratusan pasukan dan menebar ranjau-ranjau di perbatasan. Dalam prinsip hubungan internasional, menggelar pasukan dalam jumlah besar ke perbatasan negara lainnya dapat diartikan sebagai sebuah provokasi dan menantang.
- Turki telah didesak oleh Uni Eropa agar dikeluarkan dari organisasi tersebut. Turki dianggap terlalu memanfaatkan organisasi itu untuk kepentingan politiknya ketimbang ekonominya terutama dalam memandang Israel sebagai musuh baru mereka, namun sebaliknya mulai merapat ke Iran.
- China, telah memberikan signal pada AS bahwa mereka memiliki hubungan dengan Suriah dari era Hafiz al Assad (ayah Bashir al Assad). China berpendapat, Suriah adalah terminal dagang penting. Tentu China tidak akan melepas hancurnya Suriah begitu saja karena China melihat pemerintah Suriah yang baru nanti adalah berhaluan ke Barat.
- Mesir, telah memperlihatkan sikap kurang bersahabat dengan Israel dan terindikasi menhancurkan perjanjian Camp David yang dirilis oleh mantan presdien Anwar Sadat, Jimy Carter dan Manachem Begin (1972). Banyak ekspektasi melihat bahwa usia perjanjian tersebut -dikaitkan dengan dominasi anti rezim Hosni Mobarak- akan segara tamat riwayatnya.
- Rusia telah menegur Perancis akibat terlalu keras dan “berlebihan” menentang Rusia dalam sikapnya terhadap Suriah. Presiden Rusia Dimitri Medvedev sebagaimana dilansir dalam “Breaking News” Press TV (10/2) menulis ukuran besar betapa marahnya Rusia terhadap Sarkozi yang terus mengomel seperti Nyonya besar terhadap pembantu rumah tangganya yang berbuat salah.
- India dan Pakistan akan terlibat perang rudal. India telah mendapat pasokan militer dari AS akan berada di atas angin karena unggul dalam kualitas teknologi. Sebaliknya Pakistan akan meminta bantuan Iran dan China serta Rusia.
- Iraq kembali bergolak. Kelompok perlawanan yang hancur dalam pendudukan AS akan muncul kembali melawan pemerintahan bentukan AS. Kelompok perlawanan tersebut dari berbagai lapisan yang bertujuan menggulingkan pemerintahan bentukan AS.
- Afghanistan kembali marak. Kelompok Al-Qaeda dan Taliban akan berjuang bersama-sama mengguling pemerintahan bentukan AS. Setalah itu antara Talbiban dan Al-qaeda akan terlibat “adu jotos” . Kondisi ini jelas memperburuk kawasan Pakistan, Iran, Irak dan Afghanistan sendiri.
- Korea Utara jelas beraliansi dengan Suriah. Menurut Fidel Castro, AS cepat atau lambat pasti akan menyerang Korut. Israel menduga bahwa Korea Utara telah memberikan bantuan penting pada program rudal Iran dan Suriah.
- Sikap Mesir kali ini lebih memihak kepada rezim Assad telah membuat opisisi Suriah dan Barat sedikit kuatir dengan Mesir. Baru-baru ini Mesir bahkan telah mengirimkan Dubesnya yang baru untuk Suriah yang memberi pesan secara implisit kepada dunia bahwa mereka mendukung eksistensi dengan Suriah. Hubungan historis penuh damai antara Mesir dan Suriah tidak diragukan lagi.
- Libya kembali bergolak dimana pendukung setia Khadafi akan melakukan pembalasan.
- Libanon akan membara kembali karena Israel akan menusuk dari Lebanon Utara untuk melumpuhkan perlawanan dendam melawan Hezbollah. Setelah itu Israel menganeksasi Suriah dengan alasan mengurangi determinasi Iran di kawasan tersebut.
- Organisasi Al-Qaeda disusupkan ke Suriah untuk melakukan sabotase dan serangan terhadap legiun Iran dan Rusia.
- Perancis akan melakukan peran penting di Suriah terutama sekali adalah corong AS dalam memberitakan informasi dan menciptakan kondisi sesuai “strategi khusus” dalam rencana penegakan Demokrasi untuk Suriah.
- Negara-negara Arab terpecah karena tekanan dan pengaruh kelompok Ihwanul Muslimin yang meminta dukungan AS dalam mematahkan dominasi penguasa setempat. Demi eksistensi dan terjaminnya kekuasaan mereka, para pemimpin Arab setuju memberikan dukungan kepada Ikhwanul Muslimin dan AS.
- Korea Utara dan Korea Selatan terlibat perang terbuka di Laut Kuning. China memainkan peranan pentng membela Korut. Korea Selatan kemungkinan besar akan kewalahan menghadapi tekanan hebat dari Korut dan China.’
- Australia menebarkan teror di kawasan Asia Tenggara khususnya dengan Indonesia. Beberapa pulai terluar terpaksa diserahkan dengan alasan menjadi basis militer dan logisitik untuk membantu Korea Selatan dari terkaman China dan Korea Utara.
- Krisis Ukraina semakin memanas Amerika-Nato telah menempatkan Balatentara di Negara-negara Baltik yg berdekatan dgn Rusia ,sementara Rusia Merespon dengan Menyiapkan Armada Perangnya,kedua kelompok saling Provokasi,
- Rusia vs Amerika-NATO memanas akibat krisis ukraina dan dikeluarkanya Rusia dari keanggotaan NATO serta meng embargo rusia
- Vietnam mulai bergejolak dengan menyerukan Anti China akibat dari sengketa Laut China Selatan,INDONESIA pun sudah menempatkan Armada Tempurnya di Kepulauan dekat dgn Laut China Selatan akibat dari sebagian wilayah laut indonesia yg masuk dlm garis zona yg diklaim oleh China
Melihat fakta dan data di atas,
bersiap-siaplah menghadapi PD-3 karena PD-3 memang merupakan skenario
yang dibuat oleh AS dalam program New World Order atau One World
Goverment disebutkan di atas. Dengan program tersebut dapat dilihat
eskalasi militer terjadi mulai dari Mediterania (Libya, Suriah,
Lebanon, Iran) sampai ke Laut Cina Selatan (RRC, Korut dan Rusia) telah
menjadi target AS untuk mewujudkan pemerintahan satu dunia
(Globalisasi) melalui pengaruh politik dengan cara perang.
Sayangnya tujuan tersebut ternyata
hanya menyengsarakan manusia di atas muka bumi akibat penggunaan
senjata berteknologi tinggi. Tidak ada yang tersisa untuk dunia setelah
itu. Maka tak heran Alber Einsten yang mengetahui persis dampak
penggunaan teknologi nuklir untuk bererang hanya bisa memberi analisa
singkatnya saja : “Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia
III akan dipertarungkan, tetapi Perang Dunia IV akan dipertarungkan
dengan tongkat dan batu.”
Jadi darimanakah awalnya PD-3 itu terjadi? Dari program NWO/ OWG (sebuah proyek dominasi politik dan ekonomi berbasis perang), ataukah karena semakin banyak negara-negara yang menentang kedigdayaan AS NATO dan Sekutu dekatnya?
Bukti lain
Ditemukannya Manuskrip di Turki Ramalan Perang Dunia Ketiga
Nabi memang pernah menceritakan segala hal peristiwa besar yang
bakal terjadi di masa mendatang. Waktu itu sehabis Isya Nabi memberi
pengajian tak seperti biasa, isinya mengenai kejadian-kejadian penting
yang akan terjadi di masa mendatang sampai hari kiamat.
“Tak ada seorang pemimpinpun di masa mendatang yang memimpin 300 orang
atau lebih kecuali aku diberitahukan nama dan ciri-cirinya,” begitu
mahfum Nabi.
Seorang sahabat berkata, kami malam itu berkompetisi adu hafalan tentang
nubuwah-nubuwah nabi itu. kami tak sanggup mengahafal semua nama-nama
itu (mungkin karena nama nama non arab dan lokasi kejadiannya yg
futuristik). Sebut misalnya Nabi menyebut kata Jirman (Jerman), Hitler,
Ar-Rusy (Rusia), dll. Para sahabat masih enteng menghafal nama-nama spt
Anwar Sadat, Saddam, Nasher, dll. Atau lokasi seperti Mesir, negeri
isra’ miraj (palestina israel), bani israil dll.
Hal itu terungkap di sebuah mauskript kuno. Belum lama ini telah
ditemukan manuskrip tentang nubuwah masa depan ini di Turki. Bahkan
konon sebenarnya Notrodamus (?) juga mencontek sebagian nubuwah hadist
sehingga ia bisa punya ramalan-ramalan yang benar benar terjadi.
Ini adalah cuplikan perkataan nabi di manuskrip yang ditulis ulang oleh peneliti berjudul : “Salam wa Harb fi Akhir Zaman ar Rabb“.
“Perang akhir zaman adalah Perang Dunia, yakni kali ketiga sesudah dua
perang besar sebelumnya. Banyak sekali yang mati di dalamnya. Perang
dikobarkan oleh seorang laki-laki yang merupakan kucing besar di negeri
gelas dan mahkota di kepala. Sementara Perang Kedua dikobarkan oleh
seorang laki-laki yang nama panggilannya adalah Tuan Besar dan seluruh
dunia memanggilnya Hitler”. (riwayat Abu Hurairah)
Abu Hurairah – menjelang maut– berkata : “Dalam rangkaian (hitungan)
Hijrah sesudah seribu tiga ratus (tahun), dan mereka mengikat perjanjian
yang disitu Raja Roma melihat bahwa perang semesta dunia pasti terjadi.
Allah menghendaki terjadinya perang. Dan waktu tidak berjalan tanpa
perjanjian dan perjanjian. Lalu berkuasalah seorang laki-laki dari
negeri yang bernama JIRMAN, bernama Al-HIRR. Ia ingin menguasai seluruh
dunia. Memerangi semua bangsa di negeri-negeri salju dan kebaikan. Ia
bergerak dengan murka Allah sesudah beberapa tahun api (menyala). Ia
ingin membunuh rahasia Ar-RUSY atau Ar –RUS.
Dalam rangkaian Hijrah sesudah seribu tiga ratus (tahun), terhitung lima
atau enam, Mesir diperintah oleh seorang laki-laki yang dipanggil
dengan “NASHIR“ yang disebut bangsa Arab sebagai “Sang Pemberani dari
Mesir“. Allah membuatnya hina dalam perang dan perang, dan ia tidak
memperoleh kemenangan. Kemudian Allah menghendaki Mesir memperoleh
kemenangan di bulan-bulan yang mereka cintai, dan itu adalah untuk-Nya.
Mesir diterima sebagai pemelihara al Bait dan Arab, dengan seorang
laki-laki bersama SADA, ayahnya ANWAR. Akan tetapi ia berdamai dengan
pencuri Masjid Al Aqsa di negeri Al-Hazin. Di Irak muncul seorang
lai-laki yang bertindak sewenang-wenang…… dan……. Sufyani. (ada data
yang hilang)
Di salah satu matanya terdapat tanda sedikit kemalasan. Namanya
Ash-SHADDAM, yakni penghancur orang-orang yang bersekutu untuk
menentangnya di Kuwait kecil yang dimasukinya. Ia adalah MAHDUN. Tidak
ada kebaikan bagi SUFYANi kecuali dengan Islam. Ia baik dan buruk, dan
kecelakaan bagi pengkhianat Al-MAHDI yang terpercaya.
Dalam rangkaian Hijrah seribu empat ratus (tahun) dan hitungan dua atau
tiga……. (ada data yang hilang) Al-MAHDI Al AMIN keluar dan memerangi
seluruh dunia dan menghimpun orang-orang sesat dan dimurkai Tuhan, dan
orang-orang yang terseret dalam kemunafikan di bumi Isra’ dan Mi’raj di
tepi bukit MAJIDUN.
Dalam perang itu keluar seorang ratu dunia, pelaku makar dan pelacur.
Namanya AMIRIKA. Ia menggoda dunia waktu itu dalam kesesatan dan
kekafiran. Sementara itu Yahudi dunia saat itu berada di tempat yang
paling tinggi. Mereka menguasai seluruh Al QUDS dan Al MADINAH Al
MUQADDASAH (Kota yang disucikan).
Semua negeri datang dari laut dan udara, kecuali negeri salju yang
menakutkan dan negeri panas yang menakutkan. Al MAHDI melihat bahwa
seluruh dunia melakukan makar buruk kepada dirinya dan ia melihat bahwa
makar Allah lebih hebat lagi. Ia melihat bahwa seluruh alam Tuhan berada
dalam kekuasaannya. Akhir dari perang itu ada di tangannya, dan seluruh
dunia merupakan pohon yang dimilikinya dari dahan hingga
ranting-rantingnya.
Di tanah Isra’ dan Mi’raj terjadi perang dunia yang disitu Al Mahdi
memberi peringatan kepada orang-orang kafir bila mereka tidak mau
keluar. Maka orang-orang kafir dunia berkumpul untuk memerangi Al Mahdi
dalam pasukan sangat besar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dalam
kelompok kekuatan Yahudi Al KHAZAR dan Bani Israel masih terdapat
pasukan lain yang tidak diketahui jumlahnya. Al Mahdi melihat bahwa
siksa Allah sangat mengerikan dan bahwa janji Allah benar-benar telah
dating dan tidak diakhirkan lagi. Kemudian Allah melempari mereka dengan
lemparan yang dahsyat. Bumi, lautan dan langit terbakar, untuk mereka,
dan langit menurunkan hujan yang sangat buruk. Seluruh penduduk bumi
mengutuk orang kafir dunia, dan Allah mengizinkan lenyapnya seluruh
orang kafir di Perang DAJJAL, dan perangnya terjadi di negeri Syam dan
kejahatan………”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar